Sentani, otsus.jayapurakab.go.id – Guna Memastikan Konektifitas Layanan Jaringan, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Jayapura melaksanakan monitoring Base Transmission Seluler (BTS) pada 11 kampung di Distrik Yapsi dan Kaure, Kamis (01/06/2023).
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon, mengatakan monitoring kelima ini dilakukan setelah empat monitoring lainnya dilaksanakan di sejumlah kampung yang tersebar di Distrik Depare, Ravenirara, Kemtuk, Kaureh dan Yapsi. Diungkapkanya, monitoring yang dilakukan ini untuk memastikan konektifitas BTS berjalan baik dan layanan jaringan telekomunikasi diterima oleh masyarakat di kampung tersebut.
“Dari monitoring kemarin di Distrik Kaureh, untuk tiga kampung, BTS-nya berjalan dengan baik tetapi ada permintaan masyarakat juga untuk penambahan BTS di kampung untuk menambah jangkauan pelayanan, karena ada sejumlah kampung yang mengalami pemekaran kampung dari kampung induk,” ujar Gustaf Griapon.
Untuk BTS di Distrik Kaureh, Gustaf Menjelaskan, sudah ada evaluasi dan sejumlah catatan usulan serta tingkat koordinasi yang akan dilakukan dengan mitra kerja kita. Seperti, usulan penyerahan kunci pintu area BTS yang harus dipegang oleh masyarakat pemilik hak ulayat agar dapat merawat dan membersihkan area BTS .
lanjut di menjelaskan “Selain itu juga ada usulan masyarakat untuk pelatihan penjualan pulsa bagi masyarakat serta perekrutan salah satu anggota masyarakat kampung yang dipekerjakan untuk menjaga dan merawat BTS,”
Menurutnya, dari 9 kampung di Distrik Yapsi dan 3 kampung di Distrik Kaure yang meliputi Kampung Kwarja (SP5), Ongan Jaya (SP1), Bumi Sahaja (SP2), Nawamulya (SP3), Nawamukti (SP4), Takwabangun (SP5), Purnamajati (SP6), dan Bundru. Kemudian di Distrik Kaureh. Kampung Soskotek, Sisik dan Sebum .ini semua sudah aktih untuk pembangunan BTS pada tahun 2022 kemarin.
“Dalam monitoring ini juga kami ingin mengetahui adanya laporan terkait kendala ataupun dampak positif yang diterima dari kehadiran BTS di kampung mereka,” ucapnya Gustaf.
Dikatakan dari hasil monitoring “kendala yang kami temukan saat monitoring kelima di Distrik Yapsi dan Kaure,yaitu di kampung Soskotek dimana kondisi lokasi tewer yang tidak terawat akibat kunci pagar tower tidak di serakan ke pemilih ulayat sehingga kesulitan membersikan area tower”
“juga di kampung Sebum dimana dari penjelasan Kepala Kampung Yonatan Tongko, untuk sinyal sudah baik di gunakan namun terkait perangkat tower itu hanya lampu indokator di atas tower yang tidak menyala sama seperti tower yang lain-lain.
“Sedangkan untuk kampung Bumi Sahaja, Nawamulya , Nawamukti , Takwabangun , Purnamajati , yang masyarakat setempat keluhkan adalah kapasitas pemakai yang banyak sedangkan kemapuan BTS hanya 50an pengguna”. Lanjut Griapon, dari kehadiran BTS di Yapsi, sejumlah masyarakat sebagai pemilik hak ulayat sudah diikutkan juga dalam pelatihan penjualan pulsa bersama mitra kerja.
ini jika dilihat secara topografi, Distrik Airu, Ravenirara, Kaureh, dan Yapsi merupakan distrik yang cukup jauh dari perkotaan. Namun saat ini dengan kehadiran pelayanan jaringan telekomunikasi saat ini ada banyak akses dan kebutuhan masyarakat yang bisa terpenuhi.
“Proses konektifitas telekomunikasi layanan BTS yang dilakukan saat ini, kita berharap seluruh kampung di Kabupaten Jayapura bisa menikmati layanan telekomunikasi dengan baik,” ucapnya.